Prosedur pengiriman barang adalah cara yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak, baik penyedia jasa layanan pengiriman maupun bagi konsumen yang akan mengirim barang. Kepatuhan terhadap prosedur pengiriman ini akan meminimalisir resiko baik resiko yang bisa dialami oleh kedua belah pihak. Baik pihak penyedia jasa pengiriman maupun resiko yang bisa saja muncul dari pihak konsumen yang mengunakan jasa pengiriman tersebut. Apalagi jika ini menyangkut jasa kirim alat berat, dimana  komoditi tersebut memiliki nilai yang cukup besar, dengan mobilitas yang cukup rumit. Kedisiplinan tentu sangat diperlukan dalam proses pelaksanaan pengiriman.

Perkembangan teknologi yang ada saat ini tentu saja semakin memudahkan proses pengiriman barang. Kemudahan tersebut termasuk di dalamnya adalah pengiriman alat-alat berat baik lintas kota atau bahkan lintas pulau. Dengan fasilitas yang memadai, perusahaan-perusahaan jasa kirim alat berat sekarang sanggup mengirimkan alat-alat berat tersebut dalam waktu yang relatif singkat. Selain waktu yang bisa dipangkas, perusahaan penyedia jasa layanan pengiriman juga menawarkan jangkauan wilayah pengiriman yang lebih luas. Tiga jalur pengiriman, yaitu darat, laut, dan udara membuat hampir tidak ada tempat yang tidak bisa dijangkau oleh perusahaan-perusahaan ekspedisi.

Prosedur Standar Pengiriman Yang Dilakukan Oleh Penyedia Jasa Kirim Alat Berat

Ketaatan pada prosedur pengiriman adalah hal yang harus tetap dijaga supaya proses pengiriman alat berat tetap berjalan lancar. Kedua belah pihak harus memiliki pengertian dan kerja sama yang baik dalam hal ini. Berikut ini adalah prosedur yang biasa dilakukan oleh perusahaan penyedia jasa layanan pengiriman dalam mengirimkan alat-alat berat:

1. Pemesanan

Prosedur pertama adalah pemesanan yang dilakukan oleh customer ke perusahaan. Pelanggan wajib mengisi formulir pemesanan yang disediakan oleh perusahaan, baik secara online maupun offline. Jika konsumen mengalami kesulitan dalam tahap ini, perusahaan akan menyediakan customer service untuk membantu melakukan pemesanan tersebut. Selain form pemesanan, perusahaan biasanya juga meminta kelengkapan dokumen dari pemesan berikut juga kelengkapan dokumen dari alat berat yang dikirimkan.  

2. Pengecekan Spesifikasi Barang Yang Akan Dikirim

Saat melakukan pemesanan, pelanggan wajib memberikan rincian mengenai barang yang dikirim, termasuk berat dan muatan yang termasuk di dalamnya. Ini dimaksudkan supaya perusahaan bisa memilihkan moda apa yang tepat untuk mengangkut barang tersebut.  

3. Penerimaan Sekaligus Pengecekan Moda Yang Sesuai Dengan Barang Yang Akan Dikirim

Penyedia jasa kirim alat berat tentu saja memiliki beberapa moda yang akan digunakan untuk mengirim alat berat tersebut. Pelanggan berhak untuk memilih dan mengecek apakah moda yang disediakan sesuai dengan yang diharapkan pelanggan. Selain itu juga apakah moda tersebut cukup layak untuk mengantarkan barang yang akan dikirim. Pengirim berhak menolak jika moda yang disediakan dianggap tidak layak, dan dia tidak terkena biaya kirim alat berat tambahan untuk hal ini.

4. Demurrage

Demurrage adalah denda yang dibebankan penerima barang kepada shipper jika tidak melakukan bongkar muat dalam jangka waktu yang disepakati sebelumnya. Terdapat juga free time demurrage, terhitung saat kapal selesai bongkar sampai kapal selesai stripping dan kembali ke depo. Batas waktu free time demurrage, yaitu dihitung 5 hari kerja. 

Itulah prosedur pengiriman yang dilakukan saat mengirim alat berat dengan menggunakan jasa kirim alat berat. Prosedur standar tersebut harus benar-benar dipatuhi. Hal ini supaya pihak perusahaan dan konsumen sama-sama terhindar dari segala bentuk kerugian yang mungkin saja terjadi dalam proses pengiriman.  Hubung Kami di 0813 9881 9923 untuk informasi dan pemesanan lebih lanjut